Jepang Cari Banyak Tenaga Kerja dari Indonesia




Manula atau manusia lanjut usia makin banyak di Jepang mengalahkan jumlah generasi muda.
Richard Susilo *)

Jepang Cari Banyak Tenaga Kerja dari Indonesia


TRIBUNNEWS.COM - Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi bisnis Jepang di masa datang. Mengapa? Karena jumlah penduduk Jepang semakin sedikit. Negara yang seharusnya berbentuk piramida, kini Jepang menjadi piramiad terbalik, yang tua jauh lebih banyak daripada yang muda.
Semakin banyak perusahaan perekrut tenaga kerja Jepang di Indonesia. Total ada lima besar perusahaan perekrut SDM Jepang kini ada di Indonesia. Mengapa mereka berminat di Indonesia atau di negara Asia lain?

Coba kita lihat harga saham mereka. Sebut saja perusahaan A yang lama dan Perusahaan B yang baru mulai beroperasi di Jakarta Oktober ini.

Awal Juli 2007 saham perusahaan A dijual dengan harga hampir 15.000 yen per lembar atau sekitar Rp 1,5 juta (kurs Rp 104 per yen), kini (Oktober 2007) hanya sekitar 5.500 yen per lembar (Rp 573 ribu). Lalu saham perusahaan B pada awal Juli dijual dengan harga sekitar 175.000 yen per lembar (Rp 18,2 juta) kini hanya sekitar 150.000 yen perlembar (Rp 15,6 juta)

Penurunan harga saham mereka sangat signifikan sekali dan grafiknya memang terus menurun. Apa arti semua ini?

Perusahaan perekrut tenaga kerja di Jepang sudah mulai kehilangan kesegaran untuk berbisnis sehingga kepercayaan masyarakat mulai berkurang atas sahamnya. Masyarakat mengetahui jelas sekali, perekrut tenaga kerja di Jepang tak akan bisa berbuat banyak di dalam negeri Jepang, karena jumlah penduduk semakin sedikit. Ibarat porsi kue yang sama (bahkan semakin kecil), tetapi diperebutkan semakin banyak perusahaan perekrut tenaga kerja. Ini jelas menyulitkan gerak usaha mereka. Itulah sebabnya mereka ke negara-negara di Asia seperti Indonesia.

Negara berkembang seperti Indonesia akan menghasilkan bisnis yang baik bagi para perekrut tenaga kerja, selain populasi banyak, selama ini memang SDM Indonesia yang baik belum terdata dengan baik. Padahal banyak Perusahaan sangat membutuhkan SDM yang baik. Itulah guna perekrut tenaga kerja, mencari, menemukan, menyeleksi dan mempersembahkan SDM yang terbaik untuk “dijual” kepada perusahaan yang membutuhkan. Kesempatan luas di Indonesia dan akan menghasilkan keuntungan yang besar apabila dikelola professional.

Jadi sebenarnya dua hal yang menjadi target perusahan perekrutan Jepang di Indonesia. Membisniskan SDM Indonesia untuk Indonesia, dan membisniskan SDM Indonesia untuk dikirim ke luar Indonesia.

Berpikir terbalik, mengenai Jepang, apa manfaat bagi Indonesia dengan semakin sedikit orang Jepang? Kita akan memiliki banyak kesempatan untuk bekerja di Jepang karena jumlah penduduk semakin sedikit. Lalu menjadi apa (kerja apa) di Jepang. PM Jepang telah menjanjikan akan menerima 1.500 orang Indonesia terdiri dari Perawat, Care Workers, dan karyawan hotel.

Tiga bidang itulah yang menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Indonesia yang berkeinginan bekerja di Jepang. Sebuah milis Lowongan Kerja di Jepang dalam bahasa Indonesia terbuka untuk umum gratis. Coba akses ke milis Lowongan Kerja di Jepang:http://asia.groups.yahoo.com/group/Kerja-Di-Jepang/

Dari milis tersebut kita dapat mengetahui berbagai pengetahuan dan kesempatan untuk bekerja di Jepang. Persiapan apa yang mesti dilakukan sebelum ke Jepang, dijelaskan di sana.

Lalu bagi orang yang tak memiliki kemampuan di tiga bidang tersebut apa tidak bisa bekerja di Jepang? Tentu saja dapat. Namun Jepang akan menjadi negara robot, berarti teknologi menjadi perhatian utama Jepang.

SDM Indonesia khususnya yang bergerak di bidang teknologi maupun Teknologi Informasi (IT) juga perlu spesialisasi lebih baik lagi. Bidang teknologi dan komputer sangat dibutuhkan Jepang. Tentu akan bersaing dengan tenaga kerja asing lain yang juga memiliki pengetahuan sangat baik. Bisakah kita bersaing?

Bagaimana kalau mengekspor produk alamiah (misalnya buah) Indonesia ke Jepang? Terbuka lebar kesempatan itu setelah penandatanganan EPA (Economic Partnership Agreement) Jepang-Indonesia 20 Agustus 2007. Tapi saat ini produk dari China sudah mulai membanjiri Jepang. Negara inilah saingan ketat pengusaha Indonesia di Jepang. Lokasi China jauh lebih dekat daripada Indonesia ke Jepang, segi biaya transportasi saja sudah menghantam kalkulasi bisnis kita. Artinya apa? Kita harus mengekspor produk ke Jepang di mana Cina tak punya produk tersebut.

Di luar semua itu, penguasaan bahasa Jepang harus pertama dilakukan bagi siapa saja yang mau ke Jepang atau mau berbisnis dengan orang Jepang. Usaha anda akan semakin mulus dan cepat menguntungkan bila menguasai bahasa Jepang.

*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di Jepang

Demikian berita tentang Jepang Cari Banyak Tenaga Kerja dari Indonesia,
Info Lowongan kerja ke jepang terbaru bisa Anda Akses di website
>> www.kenshusei.com



Manula atau manusia lanjut usia makin banyak di Jepang mengalahkan jumlah generasi muda.
Richard Susilo *)

Jepang Cari Banyak Tenaga Kerja dari Indonesia


TRIBUNNEWS.COM - Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi bisnis Jepang di masa datang. Mengapa? Karena jumlah penduduk Jepang semakin sedikit. Negara yang seharusnya berbentuk piramida, kini Jepang menjadi piramiad terbalik, yang tua jauh lebih banyak daripada yang muda.
Semakin banyak perusahaan perekrut tenaga kerja Jepang di Indonesia. Total ada lima besar perusahaan perekrut SDM Jepang kini ada di Indonesia. Mengapa mereka berminat di Indonesia atau di negara Asia lain?

Coba kita lihat harga saham mereka. Sebut saja perusahaan A yang lama dan Perusahaan B yang baru mulai beroperasi di Jakarta Oktober ini.

Awal Juli 2007 saham perusahaan A dijual dengan harga hampir 15.000 yen per lembar atau sekitar Rp 1,5 juta (kurs Rp 104 per yen), kini (Oktober 2007) hanya sekitar 5.500 yen per lembar (Rp 573 ribu). Lalu saham perusahaan B pada awal Juli dijual dengan harga sekitar 175.000 yen per lembar (Rp 18,2 juta) kini hanya sekitar 150.000 yen perlembar (Rp 15,6 juta)

Penurunan harga saham mereka sangat signifikan sekali dan grafiknya memang terus menurun. Apa arti semua ini?

Perusahaan perekrut tenaga kerja di Jepang sudah mulai kehilangan kesegaran untuk berbisnis sehingga kepercayaan masyarakat mulai berkurang atas sahamnya. Masyarakat mengetahui jelas sekali, perekrut tenaga kerja di Jepang tak akan bisa berbuat banyak di dalam negeri Jepang, karena jumlah penduduk semakin sedikit. Ibarat porsi kue yang sama (bahkan semakin kecil), tetapi diperebutkan semakin banyak perusahaan perekrut tenaga kerja. Ini jelas menyulitkan gerak usaha mereka. Itulah sebabnya mereka ke negara-negara di Asia seperti Indonesia.

Negara berkembang seperti Indonesia akan menghasilkan bisnis yang baik bagi para perekrut tenaga kerja, selain populasi banyak, selama ini memang SDM Indonesia yang baik belum terdata dengan baik. Padahal banyak Perusahaan sangat membutuhkan SDM yang baik. Itulah guna perekrut tenaga kerja, mencari, menemukan, menyeleksi dan mempersembahkan SDM yang terbaik untuk “dijual” kepada perusahaan yang membutuhkan. Kesempatan luas di Indonesia dan akan menghasilkan keuntungan yang besar apabila dikelola professional.

Jadi sebenarnya dua hal yang menjadi target perusahan perekrutan Jepang di Indonesia. Membisniskan SDM Indonesia untuk Indonesia, dan membisniskan SDM Indonesia untuk dikirim ke luar Indonesia.

Berpikir terbalik, mengenai Jepang, apa manfaat bagi Indonesia dengan semakin sedikit orang Jepang? Kita akan memiliki banyak kesempatan untuk bekerja di Jepang karena jumlah penduduk semakin sedikit. Lalu menjadi apa (kerja apa) di Jepang. PM Jepang telah menjanjikan akan menerima 1.500 orang Indonesia terdiri dari Perawat, Care Workers, dan karyawan hotel.

Tiga bidang itulah yang menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Indonesia yang berkeinginan bekerja di Jepang. Sebuah milis Lowongan Kerja di Jepang dalam bahasa Indonesia terbuka untuk umum gratis. Coba akses ke milis Lowongan Kerja di Jepang:http://asia.groups.yahoo.com/group/Kerja-Di-Jepang/

Dari milis tersebut kita dapat mengetahui berbagai pengetahuan dan kesempatan untuk bekerja di Jepang. Persiapan apa yang mesti dilakukan sebelum ke Jepang, dijelaskan di sana.

Lalu bagi orang yang tak memiliki kemampuan di tiga bidang tersebut apa tidak bisa bekerja di Jepang? Tentu saja dapat. Namun Jepang akan menjadi negara robot, berarti teknologi menjadi perhatian utama Jepang.

SDM Indonesia khususnya yang bergerak di bidang teknologi maupun Teknologi Informasi (IT) juga perlu spesialisasi lebih baik lagi. Bidang teknologi dan komputer sangat dibutuhkan Jepang. Tentu akan bersaing dengan tenaga kerja asing lain yang juga memiliki pengetahuan sangat baik. Bisakah kita bersaing?

Bagaimana kalau mengekspor produk alamiah (misalnya buah) Indonesia ke Jepang? Terbuka lebar kesempatan itu setelah penandatanganan EPA (Economic Partnership Agreement) Jepang-Indonesia 20 Agustus 2007. Tapi saat ini produk dari China sudah mulai membanjiri Jepang. Negara inilah saingan ketat pengusaha Indonesia di Jepang. Lokasi China jauh lebih dekat daripada Indonesia ke Jepang, segi biaya transportasi saja sudah menghantam kalkulasi bisnis kita. Artinya apa? Kita harus mengekspor produk ke Jepang di mana Cina tak punya produk tersebut.

Di luar semua itu, penguasaan bahasa Jepang harus pertama dilakukan bagi siapa saja yang mau ke Jepang atau mau berbisnis dengan orang Jepang. Usaha anda akan semakin mulus dan cepat menguntungkan bila menguasai bahasa Jepang.

*) Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd, Tokyo Japan, berdomisili dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di Jepang

Demikian berita tentang Jepang Cari Banyak Tenaga Kerja dari Indonesia,
Info Lowongan kerja ke jepang terbaru bisa Anda Akses di website
>> www.kenshusei.com