SRAGEN--Sebanyak 23 warga miskin asal Sragen mengikuti pelatihan magang ke jepang di Ruang Pelatihan Technopark Ganesha Sukowati Sragen, mulai Senin (5/11/2015).
Pelatihan digelar sebagai persiapan mengikuti seleksi program magang ke Jepang
g yang rencananya dilaksanakan Januari 2016.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, M Afif Aji Putra, menerangkan pelatihan akan dilaksanakan selama 40 hari. Peserta juga akan mengikuti try out untuk mengetahui sejauhmana penguasaan peserta terhadap materi pelatihan.
“Pelatihan mencakup materi Bahasa Jepang, matematika, fisik dan wawancara. Keempat hal itu merupakan materi pokok seleksi magang ke Jepang,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin.
Bantuan
Selain 23 warga miskin, ungkapnya, pelatihan juga diikuti 57 peserta dari keluarga tidak miskin. Secara keseluruhan, pelatihan itu dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Sragen senilai Rp98.350.000.
“Selain gratis mengikuti pelatihan saat persiapan mengikuti seleksi, warga miskin juga akan mendapatkan sejumlah bantuan jika dinyatakan lolos,” terangnya.
Ia menyebutkan jika lolos seleksi warga miskin itu akan mendapatkan bantuan biaya pembuatan passport dan uang saku awal minimal 10.000 yen. Bantuan biaya medical ceck up, biaya hidup saat pelatihan tahap I di daerah, transportasi ke lokasi pelatihan tahap II di pusat.
Hingga Senin, ungkapnya, jumlah pendaftar keseluruhan yang akan mengikuti seleksi magang ke Jepang di Sragen, lebih dari 200 orang. Afif optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah. Minimal ia menargetkan ada 300 orang yang siap diseleksi. Pasalnya tim pusat mensyaratkan minimal ada 300 peserta yang siap diseleksi, jika Disnakertrans Sragen ingin mengadakan seleksi di Sragen.
Jika seseorang lolos seleksi, ia masih harus mengikuti pelatihan magang ke Jepang di daerah dan pusat. Setelah itu, baru diberangkatkan ke Jepang. “Sejak pelatihan hingga keberangkatan ke Jepang, biasanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan,” katanya. [solopos]
Prosedur magang jepang
by jasa foto pernikahan murah
jasa video shooting perusahaan/kantor
instalasi cameracctv murah
Pelatihan digelar sebagai persiapan mengikuti seleksi program magang ke Jepang
g yang rencananya dilaksanakan Januari 2016.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, M Afif Aji Putra, menerangkan pelatihan akan dilaksanakan selama 40 hari. Peserta juga akan mengikuti try out untuk mengetahui sejauhmana penguasaan peserta terhadap materi pelatihan.
“Pelatihan mencakup materi Bahasa Jepang, matematika, fisik dan wawancara. Keempat hal itu merupakan materi pokok seleksi magang ke Jepang,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin.
Bantuan
Selain 23 warga miskin, ungkapnya, pelatihan juga diikuti 57 peserta dari keluarga tidak miskin. Secara keseluruhan, pelatihan itu dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Sragen senilai Rp98.350.000.
“Selain gratis mengikuti pelatihan saat persiapan mengikuti seleksi, warga miskin juga akan mendapatkan sejumlah bantuan jika dinyatakan lolos,” terangnya.
Ia menyebutkan jika lolos seleksi warga miskin itu akan mendapatkan bantuan biaya pembuatan passport dan uang saku awal minimal 10.000 yen. Bantuan biaya medical ceck up, biaya hidup saat pelatihan tahap I di daerah, transportasi ke lokasi pelatihan tahap II di pusat.
Hingga Senin, ungkapnya, jumlah pendaftar keseluruhan yang akan mengikuti seleksi magang ke Jepang di Sragen, lebih dari 200 orang. Afif optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah. Minimal ia menargetkan ada 300 orang yang siap diseleksi. Pasalnya tim pusat mensyaratkan minimal ada 300 peserta yang siap diseleksi, jika Disnakertrans Sragen ingin mengadakan seleksi di Sragen.
Jika seseorang lolos seleksi, ia masih harus mengikuti pelatihan magang ke Jepang di daerah dan pusat. Setelah itu, baru diberangkatkan ke Jepang. “Sejak pelatihan hingga keberangkatan ke Jepang, biasanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan,” katanya. [solopos]
Demikian Info tentang Program magang jepang untuk peningkatan kesejahteraan rakyat semoga bermanfaat, Baca juga artikel
Website penting:
by jasa foto pernikahan murah
jasa video shooting perusahaan/kantor
instalasi cameracctv murah
Pelatihan digelar sebagai persiapan mengikuti seleksi program magang ke Jepang
g yang rencananya dilaksanakan Januari 2016.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, M Afif Aji Putra, menerangkan pelatihan akan dilaksanakan selama 40 hari. Peserta juga akan mengikuti try out untuk mengetahui sejauhmana penguasaan peserta terhadap materi pelatihan.
“Pelatihan mencakup materi Bahasa Jepang, matematika, fisik dan wawancara. Keempat hal itu merupakan materi pokok seleksi magang ke Jepang,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin.
Bantuan
Selain 23 warga miskin, ungkapnya, pelatihan juga diikuti 57 peserta dari keluarga tidak miskin. Secara keseluruhan, pelatihan itu dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Sragen senilai Rp98.350.000.
“Selain gratis mengikuti pelatihan saat persiapan mengikuti seleksi, warga miskin juga akan mendapatkan sejumlah bantuan jika dinyatakan lolos,” terangnya.
Ia menyebutkan jika lolos seleksi warga miskin itu akan mendapatkan bantuan biaya pembuatan passport dan uang saku awal minimal 10.000 yen. Bantuan biaya medical ceck up, biaya hidup saat pelatihan tahap I di daerah, transportasi ke lokasi pelatihan tahap II di pusat.
Hingga Senin, ungkapnya, jumlah pendaftar keseluruhan yang akan mengikuti seleksi magang ke Jepang di Sragen, lebih dari 200 orang. Afif optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah. Minimal ia menargetkan ada 300 orang yang siap diseleksi. Pasalnya tim pusat mensyaratkan minimal ada 300 peserta yang siap diseleksi, jika Disnakertrans Sragen ingin mengadakan seleksi di Sragen.
Jika seseorang lolos seleksi, ia masih harus mengikuti pelatihan magang ke Jepang di daerah dan pusat. Setelah itu, baru diberangkatkan ke Jepang. “Sejak pelatihan hingga keberangkatan ke Jepang, biasanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan,” katanya. [solopos]
Demikian Info tentang Program magang jepang untuk peningkatan kesejahteraan rakyat semoga bermanfaat, Baca juga artikel
Website penting:
by jasa foto pernikahan murah
jasa video shooting perusahaan/kantor
instalasi cameracctv murah