|
>> Hubungan Perekonomian Indonesia - Jepang
Demikian Artikel tentang Kalender Acara Tahunan di jepang semoga bermanfaat, Baca juga artikel
>> Rahasia Sukses Orang jepang
Website penting:
Jadwal Seleksi non imm (swasta)
Demikian Artikel tentang Kalender Acara Tahunan di jepang semoga bermanfaat, Baca juga artikel
>> Rahasia Sukses Orang jepang
Website penting:
Jadwal Seleksi non imm (swasta)
![]() |
1. Osechi Ryori
Masakan yang disajikan pada Tahun Baru |
2. Hinamatsuri
Festival ini diadakan guna mendoakan pertumbuhan dan kebahagiaan anak-anak perempuan. Banyak keluarga yang mempunyai gadis cilik memajang rak boneka yangmenampilkan seoerangkat boneka yang berkostum ala bangsawan kuno, bersama dengan bunga persik. Pada hari ini disajikan makanan kecil yang disebut arare yang dibuat dari beras dan minuman amasake, minuman dari beras yang difermentasi tapi tidak beralkohol. |
![]() |
3. Hari Anak-anak
Nama tradisional untuk hari ini adalah Tanggo no Sekku dan di masa lampau, pada hari ini orang-orang melakukan acara pengusiran roh-roh jahat dengan bungairis. Belakangan, hari ini menjadi hari untuk mendoakan pertumbuhan anak laki-laki, yang kemudian menjadi hari raya bagi semua anak. Tetapi bagi rumah yang memiliki anak laku-laki, mereka akan memajang boneka samurai atau replika baju perang dengan topi kabuto dan memasang umbul-umbul ikan koi. IkanKoi adalah ikan yang dapat berenang melawan arus deras, karena itu diharapkan anak laki-laki tersebut menjadi anak yang kuat, percaya diri dan sukses. |
![]() |
4. Tanabata
Festival ini mencampur sebuah legenda Cina dengan kepercayaan kuno Jepang mengenai dua buah bintang yang terletak di kedua ujung Bimasakti yaitu Bintang Altair (si Pengembala) dan Bintang Vega (si Penenun). Mereka dihukum oleh Raja Dewa karena terlalu banyak bermain sehingga hanya dapat bertemu satu tahun sekali yaitupada 7 Juli. Orang-orang menuliskan keinginan pada sebuah kertas warna dan menggantungkannya di pohon bambu. Harapan mereka dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu hujan tidak turun. |
5. Festival Bon
Festival Bon adalahsebuah event Budhis yang diadakan pada tanggal 13-15 Juli atau dalam bulan Agustus (tergantung daerah). Festival ini dipersembahkan bagi arwah para leluhur. Dipercaya bahwa pada hari-hari ini arwah mereka akan pulang ke rumah. Untuk itu mereka akan memasang penerangan dan api selamat datang di pintu depan rumah untuk mengarahkan arwah-arwah tersebut ke rumah, memasang lentera di dalam, membersihkan altar rumah, menyediakan sajian dan berdoa bagi ketenangan arwah para leluhur. Pada akhir Festival, sekali lagi orang-orang akan memasang penerangan di pintu terdepan rumah sebagai pengantar arwah leluhur keluar dari rumah dan mengapungkan sesajen di sungai atau laut untuk menemani mereka pulang ke alam sana. |
![]() |
6. Shichi-Go-San
Pada hari ini para orang tua yang mempunyai anak-anak laki-laki berusia 3 atau 5 tahun atau anak perempuan yang berusia 3 atau 7 tahun akan membawa mereka ke kuil untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan mereka. Usia 3, 5 dan 7 dipilih karena dipercaya sebagai angka ganjil yang membawa keberuntungan. Anak-anak tersebut juga akan mendapat permen khusus yang disebut chitose ame, yang dimasukkan dalam kantong bergambar bangau dan kura-kura. Chitoseberarti seribu tahun dan bangau serta kura-kura juga merupakan lambang panjang umur. |
|
|