Program magang kerja ke Jepang tetap menjadi andalan pengurangan pengangguran dan peningkatan kompetensi tenaga kerja di Indonesia .Kemenakertrans menargetkan dapat menempatkan 2.500 tenaga kerja ke Jepang pada tahun 2013. Saat ini sedang dilakukan proses rekrutmen dan seleksi serta pelatihan bahasa , sebagai upaya mempersiapkan tenaga kerja magang sesuai dengan standart yang diharapkan industri di Negara matahari terbit tersebut.Target penempatan ini lebih lebih tinggi ketimbang realisai penempatan peserta magang tahun 2012 yang mencapai 2.200 orang peserta.
Khusus di jawa timur , proses seleksi sedang berlangsung dan diharapkan pada saatnya para peserta yang lolos dapat mengisi peluang kerja yang ada.Pada tahun 2012 , Disnakertransduk Jatim mencanangkan pengiriman 1000 pemuda magang ke jepang , sebagai upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja . Disnakertransduk Jatim bahkan menggandeng Universitas Narotama Surabaya agar peserta magang jepang bukan hanya memperoleh keterampilan , namun juga pengakuan akademik sepulang dari magang selama tiga tahun tersebut.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas ( Binalattas ) ABDUL Wahab Bangkona mengatakan program pemagangan kerja ke di perusahaan - perusahaan jepang ini merupakan kerja sama antara pemrintah Indonesia dan jepang yang telah terjalin selama 20 tahun . Program pemagangan menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri , katanya.
Para peserta magang bakal ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan kerja.Selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industry , otomotif , tekstil , listrik , manufaktur , mesin dan bangunan .Rombongan Dirjen Binalattas sudah mengunjungi jepang , dan meninjau Training Center Japan Indonesia Association For Economy Cooperation ( JIAEC ) organisasi yang beranggotakan 500 perusahaan yang mendapat izin dari pemerintah Jepang untuk menyelenggarakan program praktek kerja di jepang , serta Japan International Training Cooperation Organization ( JITCO ) adalah instansi yang berwenang dalam pengawasan penyelenggaraan pemagangan di Jepang bagi warga Negara asing.
Selama 20 tahun pelaksanaan program magang kerja ke jepang ini , pemuda pemudi Indonesia yang telah terkirim untuk melaksanakan program pemagangan di jepang tercatat sebanyak 456.826 orang . Sekembalinya peserta pemagangan ke Indonesia , diharapkan dapat membuka usaha mandiri atau bekerja sebagai karyawan di perusahaan perusahaan jepang atau perusahaan lainnya yang ada di Indonesia , kata Wahab . Program pemagangan ke jepang dan membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja. Karena program pemagangan , memberikan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja , dan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para tenaga kerja , kata Wahab.
Ditambahkan Wahab , program pemagangan yang menjadi satu kunci dalam membuka kesempatan kerja bagi kaum muda . Program ini dapat mengembangkan keahlian kerja para tenaga kerja muda dan menumbuhkan dorongan kerja , karena pekerja dalam usia ini membutuhkan dukungan , serta arahan yang intensif agar dapat menjadi pekerja yang potensial.
Wahab mngatakan pelaksanaan program pemagangan ke jepang ini merupakan salah satu langkah kongkrit pelaksanaan konsep link and match yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan agar selaras dengan kebutuhan dunia kerja , serta mempercepat upaya pengurangan angka pengangguran . Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan perusahaan yang bergerak di bidang industri , terutama industry , otomotif , tekstil , listrik , manufaktur mesin dan bangunan , kata Wahab.
Program kerja magang di jepang ini merupakan kerja sama Depnakertrans dengan IMM ( international Manpower Development of medium and Small Enterprises ) Jepang pada tahun 1993.Program magang di jepang ini bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industry , meningkatkan keterampilan kerja , menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan etos kerja . Sebelum berangkat magang ke jepang , para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang dapat disesuaikan minat dan bakat peserta , diantaranya adalah mekanik , ahli elektronik , las listrik , bangunan , perkayuan , pabrik makanan dll.
Selama bekerja magang di jepang para peserta magang dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di jepang . Selain itu mereka pun mendapatkan penghasila /gaji secara rutin . Untuk tahun pertama , peserta pemagang mendapat gaji magang 80.000 yen ( Rp. 8,2 juta ) per bulan .Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90.000 yeng ( Rp 9,2 juta ) yen dan tahun ketiga 100.000 yen ( Rp. 10,2 ) yen .Dan setelah lulus program pemagangan akan diberi uang bantuan permodalan . *
*)sumber majalah sdmplus
Demikian Artikel Program magang kerja ke Jepang tetap menjadi andalan pengurangan pengangguran semoga bermanfaat, Bagi calon peserta magang jepang wajib membaca
>> BUKU PANDUAN MAGANG JEPANG
WEBSITE PENTING:
Program magang kerja ke Jepang tetap menjadi andalan pengurangan pengangguran dan peningkatan kompetensi tenaga kerja di Indonesia .Kemenakertrans menargetkan dapat menempatkan 2.500 tenaga kerja ke Jepang pada tahun 2013. Saat ini sedang dilakukan proses rekrutmen dan seleksi serta pelatihan bahasa , sebagai upaya mempersiapkan tenaga kerja magang sesuai dengan standart yang diharapkan industri di Negara matahari terbit tersebut.Target penempatan ini lebih lebih tinggi ketimbang realisai penempatan peserta magang tahun 2012 yang mencapai 2.200 orang peserta.
Khusus di jawa timur , proses seleksi sedang berlangsung dan diharapkan pada saatnya para peserta yang lolos dapat mengisi peluang kerja yang ada.Pada tahun 2012 , Disnakertransduk Jatim mencanangkan pengiriman 1000 pemuda magang ke jepang , sebagai upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja . Disnakertransduk Jatim bahkan menggandeng Universitas Narotama Surabaya agar peserta magang jepang bukan hanya memperoleh keterampilan , namun juga pengakuan akademik sepulang dari magang selama tiga tahun tersebut.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas ( Binalattas ) ABDUL Wahab Bangkona mengatakan program pemagangan kerja ke di perusahaan - perusahaan jepang ini merupakan kerja sama antara pemrintah Indonesia dan jepang yang telah terjalin selama 20 tahun . Program pemagangan menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri , katanya.
Para peserta magang bakal ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan kerja.Selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industry , otomotif , tekstil , listrik , manufaktur , mesin dan bangunan .Rombongan Dirjen Binalattas sudah mengunjungi jepang , dan meninjau Training Center Japan Indonesia Association For Economy Cooperation ( JIAEC ) organisasi yang beranggotakan 500 perusahaan yang mendapat izin dari pemerintah Jepang untuk menyelenggarakan program praktek kerja di jepang , serta Japan International Training Cooperation Organization ( JITCO ) adalah instansi yang berwenang dalam pengawasan penyelenggaraan pemagangan di Jepang bagi warga Negara asing.
Selama 20 tahun pelaksanaan program magang kerja ke jepang ini , pemuda pemudi Indonesia yang telah terkirim untuk melaksanakan program pemagangan di jepang tercatat sebanyak 456.826 orang . Sekembalinya peserta pemagangan ke Indonesia , diharapkan dapat membuka usaha mandiri atau bekerja sebagai karyawan di perusahaan perusahaan jepang atau perusahaan lainnya yang ada di Indonesia , kata Wahab . Program pemagangan ke jepang dan membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja. Karena program pemagangan , memberikan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja , dan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para tenaga kerja , kata Wahab.
Ditambahkan Wahab , program pemagangan yang menjadi satu kunci dalam membuka kesempatan kerja bagi kaum muda . Program ini dapat mengembangkan keahlian kerja para tenaga kerja muda dan menumbuhkan dorongan kerja , karena pekerja dalam usia ini membutuhkan dukungan , serta arahan yang intensif agar dapat menjadi pekerja yang potensial.
Wahab mngatakan pelaksanaan program pemagangan ke jepang ini merupakan salah satu langkah kongkrit pelaksanaan konsep link and match yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan agar selaras dengan kebutuhan dunia kerja , serta mempercepat upaya pengurangan angka pengangguran . Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan perusahaan yang bergerak di bidang industri , terutama industry , otomotif , tekstil , listrik , manufaktur mesin dan bangunan , kata Wahab.
Program kerja magang di jepang ini merupakan kerja sama Depnakertrans dengan IMM ( international Manpower Development of medium and Small Enterprises ) Jepang pada tahun 1993.Program magang di jepang ini bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industry , meningkatkan keterampilan kerja , menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan etos kerja . Sebelum berangkat magang ke jepang , para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang dapat disesuaikan minat dan bakat peserta , diantaranya adalah mekanik , ahli elektronik , las listrik , bangunan , perkayuan , pabrik makanan dll.
Selama bekerja magang di jepang para peserta magang dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di jepang . Selain itu mereka pun mendapatkan penghasila /gaji secara rutin . Untuk tahun pertama , peserta pemagang mendapat gaji magang 80.000 yen ( Rp. 8,2 juta ) per bulan .Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90.000 yeng ( Rp 9,2 juta ) yen dan tahun ketiga 100.000 yen ( Rp. 10,2 ) yen .Dan setelah lulus program pemagangan akan diberi uang bantuan permodalan . *
*)sumber majalah sdmplus
Demikian Artikel Program magang kerja ke Jepang tetap menjadi andalan pengurangan pengangguran semoga bermanfaat, Bagi calon peserta magang jepang wajib membaca
>> BUKU PANDUAN MAGANG JEPANG
WEBSITE PENTING: